1.5 Mengidentifikasi gejala pada pengoperasian WAN
Mendiagnosa permasalahan yang terjadi pada jaringan berbasis luas atau Wireless dilakukan untuk mengetahui bagian-bagian perangkat hardware/software yang kemungkinan mengalami kerusakan atau gangguan. Mendiagnosa kerusakan dapat dilakukan secara hardware maupun secara software dengan indikasi-indikasi yang dapat diamati. Untuk mendapatkan jaringan berbasis luas/wireless
yang baik dan bekerja secara normal harus dilakukan perawatan secara
berkala. Perawatan ini dilakukan untuk mengetahui kondisi perangkat
pendukung dan kondisi jaringan berbasis luas dalam berkomunikasi data.
Dengan perawatan yang berkala diharapkan sistem jaringan berbasis luas/wireless tersebut akan selalu dalam kondisi yang terjaga dengan baik dan bekerja secara normal.
Jenis reaksi yang seharusnya terjadi atau tidak terjadi dari perangkat diidentifikasi, seperti:
a. Tidak ada reaksi yang seharusnya dari komponen/ modul, misalnya: matinya lampu indikator (LED) pada switch atau router
b. Fungsi yang tidak berjalan di lingkungan jaringan, misalnya: gagal terhubung pada segment yang berbeda
Ada penurunan performansi (respond time dan atau visual)secara nyata/signifikan (kualitatif/relatif) terhadap kondisi===============================================================
2. MEMILAH MASALAH BERDASARKAN KELOMPOKNYA
2.1 Mode Jaringan WLAN
Wireless Local Area Network sebenarnya hampir sama dengan jaringan LAN, akan tetapi setiap node pada WLAN menggunakan wireless device untuk berhubungan dengan jaringan. node pada WLAN menggunakan channel frekuensi yang sama dan SSID yang menunjukkan identitas dari wireless device.
Tidak
seperti jaringan kabel, jaringan wireless memiliki dua mode yang dapat
digunakan: infastruktur dan Ad-Hoc. Konfigurasi infrastruktur adalah
komunikasi antar masing-masing PC melalui sebuah access point pada
WLAN atau LAN. Komunikasi Ad-Hoc adalah komunikasi secara langsung
antara masing-masing komputer dengan menggunakan piranti wireless. Penggunaan kedua mode ini tergantung dari kebutuhan untuk berbagi data atau kebutuhan yang lain dengan jaringan berkabel.
2.2 Peralatan WLAN untuk Instalasi Luar Ruang
Pada
berbagai kasus, kemungkinan konfigurasi instalasi dapat sangat
bervariasi. Pada dasarnya kita membutuhkan empat buah komponen inti
untuk mem-bypass infrastruktur Telkom yaitu:
1. PC router, dapat berupa Pentium I atau Pentium II 64Mbyte RAM dengan system operasi Linux agar cukup reliable.
2. WLAN Card,
menggunakan card PCI dengan antenna external. Untuk solusi yang lebih
murah, menggunakan card USB yang memiliki built-in antenna. Dengan
menambahkan reflector pada USB card tersebut, jarak beberapa kilometer.
Perlu dicatat bahwa tidak semua card WLAN dirancang untuk keperluan
outdoor, sebagian card dirancang hanya untuk keperluan indoor.
3. Bagi anda yang menggunakan card PCI , untuk menyambungkan ke antenna external dibutuhkan kabel pig tail untuk sambungan ke kabel coax.
Kabel coax biasanya diusahakan tidak lebih dari 10 meter untuk menjaga
agar redaman tidak terlalu besar. Sebetulnya akan lebih murah dan tidak
meredam terlalu banyak sinyal jika menggunakan card USB WLAN, karena tidak perlu lagi menggunakan kabel coax.
4. Antenna luar
digunakan untuk memperluas jangkauan komunikasi wireless internet. Pada
dasarnya anda membutuhkan sebuah antenna luar di frekuensi 2.4GHz. Jika
anda ingin membuat sendiri antenna luar 2.4GHz, Anda dapat
memerikasanya di http://www.google.com
menggunakan keyword homebrew 2.4 GHz antenna anda akan memperolah
banyak informasi tentang berbagai teknik untuk membuat sendiri antenna
luar untuk 2.4GHz.
Bagi
yang menggunakan card USB WLAN dengan antenna 2.4GHz yang sudah
built-in, perlu melakukan beberapa hal untuk membuat jarak menjadi jauh,
antara lain:
- Buat supaya card USB WLAN menjadi tahan cuaca, misalnya dengan memasukannya ke bungkusan yang tahan hujan, dll.
- Buat supaya kabel USB ke PC juga tahan cuaca. Letakan Card USB WLAN di muka antenna parabola untuk memperoleh penguatan antenna yang lebih besar.Dapat menggunakan antenna parabola yang kecil yang biasa digunakan untuk kabel TV, atau membuatnya sendiri.
Gambar 14 Arsitektur Protokol Komunikasi
2.3 Membangun Jaringan RT/RW-net
Langkah
selanjutnya yang lebih kita kembangkan setelah seseorang tersambung ke
internet 24 jam melalui wireless internet, adalah mengkaitkan
tetangganya untuk dapat tersambung ke internet juga. Secara bisnis, hal
ini cukup menguntungkan dibandingkan bisnis WARNET.
Tampak
pada gambar adalah konfigurasi umum RT/RW-net. Sebuah gateway yang
beroperasi 24 jam tersambung ke internet secara wireless disambungkan ke
jaringan komputer lokal (LAN) melalui card ethernet yang ke dua. Jarak
dan membuat peralatan tahan gangguan cuaca merupakan dua tantangan yang
harus dihadapi dalam membangun jaringan RT/RW-net. Memang jaringan
IntraNet di kantor maaupun WARNET dalam hal ini jauh lebih mudah karena
biasanya diinstalasi dalam ruangan.
Sebuah
kabel UTP biasanya dapat dioperasikan secra reliable untuk jarak
100-150 meter. Kita perlu memasang hub setiap jarak tersebut untuk
menjangkaujarak yang jauh. Memang teknik ini bukanlah teknik yang baik
untuk membangun sebuah jaringan LAN, tapi cukup lumayan untuk membangun
jaringan RT/RW-net yang relatif murah.
Permasalahan
yang sering muncul pada pemasangan maupun setelah pemasangan jaringan
berbasis luas adalah jarak dan ganguan cuaca yang akan menggangu
frekuensi 2,4 Mhz menjadi lemah, yang harusnya mendapatkan signal 80 95
%. contoh Wan yang akan kita ambil adalah system RT/RW net,dimana system
ini sudah berkembang di beberapa kawasan di Indonesia.Serta beberapa
trik untuk merawat dan mengamankan perangkat perangkat WAN ( wide area
network).
2.4 Instalasi sebuah RT/RW-net
Berbagai
contoh yang ditampilkan pada bagian ini diambil dari instalasi, di
jaringan RT/RW-net. Semua gambar adalah milik pak Michael Sunggiardi
yang dapat diambil disitus di http://www.bogor.net/idkf/.
Tampak pada gambar adalah hub yang digunakan untuk memperkuat sinyal
UTP kabel agar jarak yang dapat ditempuh menjadi cukup jauh. Ada banyak
pipa paralon yang ditarik dari kotak tempat hub tersebut agar tahan
terhadap gangguan cuaca. Kotak tempat penyimpanan hub, yang isinya hub
dan power supply. Untuk menagkal petir, ia dimasukan ke jaringan PLN.
Kabel UTP dimasukan ke dalam pipa pralon dan biasanya ditarik sepanjang
got di muka rumah supaya mudah melakukan pemeliharaan.
Gambar 15 Topologi Adhoc Network
2.4 Mode Ad-Hoc
Ad-Hoc
merupakan mode jaringan WLAN yang sangat sederhana, karena pada ad-hoc
ini tidak memerlukan access point untuk host dapat saling berinteraksi.
Setiap host cukup memiliki transmitter dan reciever wireless untuk
berkomunikasi secara langsung satu sama lain seperti tampak pada gambar
16 Kekurangan dari mode ini adalah komputer tidak bisa berkomunikasi
dengan komputer pada jaringan yang menggunakan kabel. Selain itu, daerah
jangkauan pada mode ini terbatas pada jarak antara kedua komputer
tersebut.
REMEDIAL
Tidak ada komentar:
Posting Komentar