- Mengidentifikasi spesifikasi WAN
Jalur WAN
menyediakan berbagai macam kecepatan data yang diukur dalam satuan
kilobits per second. Dibawah ini berbagai teknologi WAN dan kecepatan
yang tersedia.
Standar WAN
WAN
menggunakan OSI layer tetapi hanya fokus pada layer 1 dan 2. Standar
WAN pada umumnya menggambarkan baik metode pengiriman layer 1
dan kebutuhan layer 2, termasuk alamat fisik, aliran data dan
enkapsulasi. Dibawah ini adalah organisasi yang mengatur standar
WAN.
Infrastruktur untuk teknologi WAN dapat beroperasi dengan adanya Protokol WAN. Teknologi WAN akan dapat beroperasi disesuaikan dengan Protokol WAN yang cocok, perangkat yang membentuknya, dan spesifikasi perangkat dari vendornya.
Saat ini terdapat beberapa jenis protokol yang digunakan untuk menyediakan mekanisme pengiriman data melalui jaringan WAN. Diantaranya adalah:
- Protokol HDLC (High Level Datalink Control)
- PPP (Point to Point Protocol)
- Protokol X.25 Protocol dan LAPB (Link Access Procedure Balanced)
- Frame Relay
- ISDN
- Membuat desain awal jaringan WAN dan menyelesaikan desain jaringan WAN
HDLC merupakan sebuah protokol yang bekerja pada lapisan datalink. Pertama kali dibuat oleh ISO, yang merupakan sebuah protokol yang menetapkan metode enkapsulasi
data pada synchronous serial yang menggunakan karakter frame dan
checksum. HDLC dapat diimplementasikan pada interface serial yang
terdapat pada dedicated router dari vendor Cisco, dengan menggunakan
perintah:
PPP (Point to
Point Protocol) merupakan protokol data link layer yang dapat digunakan
pada media asynchrounous serial atau synchrounous serial. PPP memiliki
kemampuan untuk melakukan proses autentikasi dan bersifat multiprotocol, sehingga menjadi solusi yang banyak digunakan untuk komunikasi WAN
Protokol X.25 dan LAPB (Link Access Procedure Balanced)
Pendekatan
tradisional packet switching memungkinkan penggunaan X.25 yang tidak
hanya menentukan interface user dari jaringan WAN, akan tetapi juga
mempengaruhi desain internal jaringan, dengan beberapa pendekatan, yaitu
:
1. Packet-packet control panggilan, yang diperlukan untuk mensetup dan membubarkan sirkuit virtual, dibawa pada channel yang sama pada sirkuit virtual yang sama sebagai paket data
2. Multiplexing sirkuit virtual menempati layer 3 model komunikasi OSI.
3. Baik layer 2 maupun layer 3 mencakup mekanisme kendali aliran dan koreksi kesalahan
Implementasi penggunaan protokol X.25 pada jaringan SVC Switched Virtual Circuit) di router dapat dilakukan dengan cara:
1. Mendefinisikan jenis enkapsulasi (default: DTE ):
2. Menetapkan alamat x.121:
3. Memetakan alamat network layer protocol (mis, IP, IPX) dengan alamat x.121
Implementasi penggunaan protokol X.25 pada jaringan PVC (Permanent Virtual Circuit) di router dapat dilakukan dengan cara:
1. Mendefinisikan jenis enkapsulasi (default: DTE ):
2. Menetapkan alamat x.121:
3. Memetakan alamat network layer protocol (mis, IP, IPX) dengan alamat x.121:
FRAME RELAY
untuk
dapat menampilkan kualitas koneksi yang lebih efektif dibandingkan
dengan X.25. Protokol Frame Relay mendefinisikan proses pengiriman data
melalui sebuah jaringan data publik, dengan sifat koneksi yang
connection oriented.
Implementasi
frame relay tidak mengharuskan penggunaan media fisik tertentu, bahkan
bisa jadi beberapa router yang terkonsentrasi pada satu jaringan frame
relay masing-masing terkoneksi dengan media fisik yang berbeda-beda
seperti ilustrasi pad gambar berikut
Tidak ada komentar:
Posting Komentar